Masutatsu Oyama: “Contoh Perjuangan Keras Menembus Batas & Stigma” Master Masutatsu Oyama adalah contoh seorang pejuang yang pantang menyerah dan berusaha menembus batas yang ada.
Beliau adalah pendiri Karate aliran Kyokushinkai dan riwayat hidupnya sudah difilmkan dalam beberapa versi seperti Fighter in The Wind (buatan Korea Selatan) dan Karate Bullfighter (buatan Jepang).
Dari seorang keturunan Korea yang dianggap pecundang, Master Oyama akhirnya mampu menjadi karateka handal yang pilih tanding. Sampai-sampai karena sulitnya mencari lawan tanding Master Oyama akhirnya bertarung dengan banteng!
Cerita mengenai perjalanan beliau sepertinya sangat relevan dan dapat diterapkan oleh kita dalam membangun bisnis yang sedang dikembangkan.
Dikisahkan bahwa Mas (Masusatsu) Oyama adalah keturunan Korea yang tinggal di Jepang. Beliau mempelajari hampir seluruh aliran bela diri di Jepang sebagai pilihannya untuk menapaki jalan bela diri yang ditempuhnya.
Saat dihajar habis-habisan oleh seorang perwira senior Jepang dan ditinggal wafat oleh gurunya, Mas Oyama kemudian menyepi di gunung untuk melatih fisik dan mentalnya.
Latihan spartan dijalankan oleh beliau selama 12 jam sehari selama 18 bulan. Setelah merasa cukup dengan kemampuannya, Mas Oyama kemudian turun gunung untuk menjajal hasil latihannya tersebut.
Seluruh aliran bela diri di Jepang beliau datangi dan memiliki rekor tak terkalahkan dalam setiap pertarungannya. Hingga akhirnya karena kesulitan mencari lawan tanding, beliau bertarung dengan banteng.
Melihat perjalanan penuh derita dan kesendirian dalam mencapai cita-cita yang ingin diraihnya banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil.
Pelajaran-pelajaran mengenai semangat pantang menyerah, memiliki visi dan misi yang kuat, kerja keras tiada henti, ketekunan dan ketabahan menghadapi tantangan, berfikir keluar dari kotak hingga menciptakan mental yang efektif dan siap menghadapi segala cobaan adalah hal-hal yang bisa kita contoh serta terapkan dalam menjalankan bisnis.
Bisa kita bayangkan betapa sepi jalan yang harus Mas Oyama tempuh dalam mencapai cita-citanya.
Proses dalam mencapai cita-cita adalah jalan panjang yang berat dan berdarah-darah.
Bagi beliau, sukses adalah proses berkelanjutan. Sekalipun sudah berhasil mendirikan aliran bela dirinya sendiri yang bernama Kyokushinkai (kebenaran sejati), beliau tidak berpuas diri atas keberhasilannya tersebut.
Selalu ada target-target berikutnya yang harus dicapai dan diselesaikan oleh beliau.
Demikian pula semangat kita dalam menjalankan bisnis yang sedang kita rintis.
Kita harus memiliki visi dan menjalankannya dalam misi yang sesuai. Perlu keuletan, semangat pantang menyerah, berani menghadapi tantangan dan keyakinan tidak tergoyahkan pada diri sendiri.
Setiap manusia dianugerahi kemampuan yang sama oleh Sang Pencipta. Kemampuan dan potensi tersebut hanya dapat memiliki manfaat yang lebih bagi kita jika ada kemauan dan usaha untuk mengeksplorasi serta mengeksploitasinya.
Sehingga apa yang menjadi cita-cita dapat tercapai dan memberikan kebermanfaatan yang sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitar kita.
Beliau adalah pendiri Karate aliran Kyokushinkai dan riwayat hidupnya sudah difilmkan dalam beberapa versi seperti Fighter in The Wind (buatan Korea Selatan) dan Karate Bullfighter (buatan Jepang).
Dari seorang keturunan Korea yang dianggap pecundang, Master Oyama akhirnya mampu menjadi karateka handal yang pilih tanding. Sampai-sampai karena sulitnya mencari lawan tanding Master Oyama akhirnya bertarung dengan banteng!
Cerita mengenai perjalanan beliau sepertinya sangat relevan dan dapat diterapkan oleh kita dalam membangun bisnis yang sedang dikembangkan.
Dikisahkan bahwa Mas (Masusatsu) Oyama adalah keturunan Korea yang tinggal di Jepang. Beliau mempelajari hampir seluruh aliran bela diri di Jepang sebagai pilihannya untuk menapaki jalan bela diri yang ditempuhnya.
Saat dihajar habis-habisan oleh seorang perwira senior Jepang dan ditinggal wafat oleh gurunya, Mas Oyama kemudian menyepi di gunung untuk melatih fisik dan mentalnya.
Latihan spartan dijalankan oleh beliau selama 12 jam sehari selama 18 bulan. Setelah merasa cukup dengan kemampuannya, Mas Oyama kemudian turun gunung untuk menjajal hasil latihannya tersebut.
Seluruh aliran bela diri di Jepang beliau datangi dan memiliki rekor tak terkalahkan dalam setiap pertarungannya. Hingga akhirnya karena kesulitan mencari lawan tanding, beliau bertarung dengan banteng.
Melihat perjalanan penuh derita dan kesendirian dalam mencapai cita-cita yang ingin diraihnya banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil.
Pelajaran-pelajaran mengenai semangat pantang menyerah, memiliki visi dan misi yang kuat, kerja keras tiada henti, ketekunan dan ketabahan menghadapi tantangan, berfikir keluar dari kotak hingga menciptakan mental yang efektif dan siap menghadapi segala cobaan adalah hal-hal yang bisa kita contoh serta terapkan dalam menjalankan bisnis.
Bisa kita bayangkan betapa sepi jalan yang harus Mas Oyama tempuh dalam mencapai cita-citanya.
Proses dalam mencapai cita-cita adalah jalan panjang yang berat dan berdarah-darah.
Bagi beliau, sukses adalah proses berkelanjutan. Sekalipun sudah berhasil mendirikan aliran bela dirinya sendiri yang bernama Kyokushinkai (kebenaran sejati), beliau tidak berpuas diri atas keberhasilannya tersebut.
Selalu ada target-target berikutnya yang harus dicapai dan diselesaikan oleh beliau.
Demikian pula semangat kita dalam menjalankan bisnis yang sedang kita rintis.
Kita harus memiliki visi dan menjalankannya dalam misi yang sesuai. Perlu keuletan, semangat pantang menyerah, berani menghadapi tantangan dan keyakinan tidak tergoyahkan pada diri sendiri.
Setiap manusia dianugerahi kemampuan yang sama oleh Sang Pencipta. Kemampuan dan potensi tersebut hanya dapat memiliki manfaat yang lebih bagi kita jika ada kemauan dan usaha untuk mengeksplorasi serta mengeksploitasinya.
Sehingga apa yang menjadi cita-cita dapat tercapai dan memberikan kebermanfaatan yang sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar