Sebuah benua baru, atau setidaknya sebuah pulau besar akan terbentuk di samudera Atlantik Utara. Hal tersebut diketahui saat para ilmuwan baru saja keluar dari pelabuhan Trinite-sur-Mer di Brittany, Perancis. Setidaknya empat hingga lima potong sampah mengapung mengikuti arus menuju suatu tempat ''penampungan sampah'' di laut Sargasso, sekitar Bermuda.
Dalam 15 menit perjalanan selanjutnya mereka mendapati lebih banyak sampah. Seperti yang disampaikan salah satu dari tim peneliti, Yann Geffriaud, yang juga pendiri organisasi Watch the Waste menceritakan bahwa setiap lima menit, sebanyak 10 hingga 20 potong sampah mendatangi mereka. Hal yang sangat mengejutkan adalah bahwa di tengah-tengah laut yang sangat jauh dari daratan hal itu bisa terjadi.
Dalam 15 menit perjalanan selanjutnya mereka mendapati lebih banyak sampah. Seperti yang disampaikan salah satu dari tim peneliti, Yann Geffriaud, yang juga pendiri organisasi Watch the Waste menceritakan bahwa setiap lima menit, sebanyak 10 hingga 20 potong sampah mendatangi mereka. Hal yang sangat mengejutkan adalah bahwa di tengah-tengah laut yang sangat jauh dari daratan hal itu bisa terjadi.
Laut Sargasso, merupakan laut dimana arus dari Florida bertemu dengan arus dari Bermuda dengan rumput lautnya yang berwarna coklat (sargassum) dan tersebar di permukaannya. Rumput laut ini menangkap setiap sampah yang mengapung.
Dari pengamatan para peneliti tersebut, sampah yang ada hampir 95% adalah plastik. Mulai dari tempat pasta gigi hingga botol air mineral. Geffriaud yang bersama organisasinya meminta angkatan laut Amerika Serikat untuk memantau sampah di laut lepas, juga menambahkan bahwa area sampah tersebut tidak terkumpul menjadi satu, tetapi tersebar secara acak. Geffriaud bersama timnya bermaksud mengumpulkan sisa-sisa peradaban modern yang ada di lautan untuk keperluan riset yang mereka lakukan.
Temuan tersebut semakin memperkuat hasil temuan para pelaut Amerika Serikat dan ilmuwan oseanografer Charles Moore. Pada tahun 2003, Moore menulis dalam majalah Natural History, yang menyebutkan luas ''pulau'' sampah diperkirakan seluas Texas. Dua tahun lalu Moore yang mengarungi samudera Pasifik mendapati kurang lebih 100 juta ton sampah tersebar di antara Hawaii dan Jepang. Dan pada Februari lalu, kolega Moore menulis dalam artikel yang lain, bahwa luasannya kini telah mencapai dua kali daratan Amerika Serikat.
Hal yang sama juga dialami oleh tim dari Sea Education Association yang berbasis di Amerika Serikat. Mereka mendapati pulau sampah yang tersebar di Atlantik Utara seluas Perancis.
Berbagai fakta tersebut menunjukkan bahwa secara tidak langsung setiap orang di muka bumi ini sedang membuat sebuah benua baru yang bisa menampung mereka yang bisa hidup hingga usia 150 tahun. Sebuah anekdot ironis yang seharusnya menyadarkan semua orang tentang perlunya kesadaran pribadi untuk bertindak lebih bertanggung jawab.
0 komentar:
Posting Komentar